Friday, February 15, 2008

Saya malas, jadi blog tidak pernah diisi lagi.

Ia, memang kadang kala kita mengalami futur (titik jenuh), untuk itu begitulah blog saya yang ibarat tanah yang lama tidak dibangun dan ditumbuhi ilalang dan rumput gersang.

Coba liat blog saya yang lain di Yahoo 360*....Assalamu'alaikum
semoga hidayah tercurah kepada kita selalu, amin ya Robbal 'alamiin.

http://blog.360.yahoo.com/blog-XfwiTzk5eqvB9wBfvC39Cehklw7x;_ylt=Akala1eeQY5oq_PstQFP5_60AOJ3

Assalamu'alaikum
semoga hidayah tercurah kepada kita selalu, amin ya Robbal 'alamiin.

Memang manusia berbeda dengan hewan, yang mana hewan tidak pernah menggunakan aqalnya didalam kehidupan ini...

Sehubungan dengan pertanyaan sang Pendeta ke sopir taxi, lalu ditanyakan lagi kepada Ibu.. Perkara ini kita harusnya berfikir yang konferehensif didalam hasanah Islam sekaligus agama tauhid yang awalnya bukan kemarin ataupun sejak zaman Muhammad saw, tapi sejak Adam alaihissalam bahkan sebelum itu ketika adam baru diciptakan...

Yang pertama yang perlu kita ketahui, segala macam perintah Allah itu adalah "bentuk keta'atan kita kepada Allah swt". Sering kali logika tidak sampai untuk memikirkan apa order Allah swt itu kepada kita, tapi mau tidak mau haruslah kita mengerjakannya. As it is. Inilah yang didalam al-Qur'an Allah menyatakan sifat orang yang beriman apabila diperintahkan sesuatu, maka jawabnya adalah "sami'naa wa atho'naa". (dengar dan ta'at), bukannya dengar lalu kita fikirkan dan lalu menta'ati. Memangs sulit, jika tidak ada keyakinan kepada yang kuasa itu.

Baik, saya tidak mau beretorika dalam hal ini, tapi to the point saja, bahwa didalam ilmu ushul, ketika kita mempelajarai syariah (hukum2 amaliyah), maka ada yang namanya taukifiyyah, artinya perintah itu tidak boleh dianalisa kenapa diperintahkan agar mengerjakannya. Hal ini menyangkut wilayah ibadah dan perintah2 yang tidak memiliki illat (sebab sesuatu itu diperintah).
Misalnya kenapa Allah menyuruh sujud kepada iblis untuk Adam... Adam mencoba dengan dalil logika..
Begitu juga , ketika Adam disuruh jangan dekati pohon. Karena Adam adalah mahluk yang taat, ia tidak berfikir kenapa dan apa sebabnya Allah melarangnya...

Contoh lain kenapa Allah menyuruh Ibrahim untuk menyembelih Ismail anak satu2nya ditunggu-tunggu. Ibrahim dan Ismail tidak menggunakan logika berfikirnya akan hal ini, mungkin kalau perintah nya dizaman sekarang, orang sudah menentangnya , karena melanggar HAM :)
Jadi kembali kepada KENTUT, KEHARAMAN BABI, MENYAPU ATAS SEPATU JIKA BERWUDHU, SHOLAT SUBUH KENAPA 2 RAKAAT ADAPUN DZUHUR 4 RAKAAT. Dst dst... maka hal itu adalah hal yang TAUKIFIYYAH. Ini hanya menyangkut didalam amaliyyah saja yang sifatnya ibadah. Tapi jika menyangkut Aqidah, maka kita wajib menggunakan akal kita untuk membawa sesuatu yang kita ragu menjadi hal yang pasti. Misalnya mengimani keberadaan Allah swt, keotentikan Al-Qur'an, tapi menyangkkut maslah yang ghaib, maka dalilnya adalah informasi... Ini saya akan terangkan nanti.

Sebenarnya agama lainpun seperti itu, kenapa Yahudi tidak makan lemak sapi. Atau Hindu, kenapa gak boleh motong sapi. Orang Kristen , kenapa pendeta dan nun nya tidak boleh kawin...
Yah itu sih urusan mereka, mereka membuat aturan sendiri yang sebenarnya kadangkala tidak ada didalam kitab suci mereka.

Wassalam.
Abu Ibrahim/m.noorsyamsi
my blog http://blog.360.yahoo.com/blog-XfwiTzk5eqvB9wBfvC39Cehklw7x;_ylt=Akala1eeQY5oq_PstQFP5_60AOJ3